top of page
Search

Fitnah terbesar bagi umat Nabi Muhammad

Writer: FKPM DAI KAMTIBMASFKPM DAI KAMTIBMAS

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ


Fitnah terbesar bagi umat Nabi Muhammad adalah perkara harta


عَنْ كَعْبٍ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « إِنَّ لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً وَفِتْنَةُ أُمَّتِى الْمَالُ ». رواه أبو داود


Arti : Dari ka’b , diamendengar Nabi shollallahu alaihi wasallla bersabda : sesungguhnya bagi setiap umat mempunyai fitnah, dan fitnahnya umatku adalah harta


Bagi yang diuji Allah dengan dilimpahkan harta , itu adalah ujian,akankah digunakan sebagai bekal / jembatan untuk masuk surga, atau hanya sekedar dimiliki sementara di dunia kemudian berpindah kepemilikan kepada ahli waris

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ يَا حَكِيمُ إِنَّ هَذَا الْمَالَ خَضِرَةٌ حُلْوَةٌ فَمَنْ أَخَذَهُ بِسَخَاوَةِ نَفْسٍ بُورِكَ لَهُ فِيهِ وَمَنْ أَخَذَهُ بِإِشْرَافِ نَفْسٍ لَمْ يُبَارَكْ لَهُ فِيهِ . رواه النسائي


Arti : "Rasululah bersabda : wahai Hakim, sesungguhnya harta ini hijau lagi manis, maka berang siapa yang mengambil harta dengan longgarnya hti ( tidak nggrangsang ) maka harta tsb akan debarokahi. Dan barang siapa mengambil harta dengan serakahnya diri maka tidak akan mendapat berkah"

Dan bilamana diqodar sebaliknya, mengalami kesulitan dalam hidup, terlebih dalam masa Pandemi yang serba sulit, kita sebagai hamba Allah yang beriman harus bisa bersabar, karena bisa jadi keadaan seperti inilah yang menurut Allah baik untuk kita. Karena menjalani hidup dalam kefaqiran / jauh dari keadaan kaya raya memiliki beberapa keutamaan secara dalil, yaitu:


- Allah mencintai hamba yang diqodar faqir namun berusaha terjaga tidak meminta – minta:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ عَبْدَهُ الْمُؤْمِنَ الْفَقِيرَ الْمُتَعَفِّفَ أَبَا الْعِيَالِ ». رواه ابن ماجة


Rasulullah bersabda : sesungguhnya allah mencintai hambanya yang beriman yang faqir namun terjaga dari meminta – minta walau mempunyai banyak tanggungan beban

- Karena cintanya Allah, Allah selalu menjaga orang faqir:

« إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَحْمِى عَبْدَهُ الْمُؤْمِنَ فِى الدُّنْيَا وَهُوَ يُحِبُّهُ كَمَا تَحْمُونَ مَرِيضَكُمُ الطَّعَامَ وَالشَّرَابَ تَخَافُونَ عَلَيْهِ ». رواه أحمد


Sesungguhnya Allah azza wajalla menjaga hambanya yang beriman di dunia ( tidak diberi kemewahan sehingga terlena menikmati dan terjerumus menggiurkannya kehidupan dunia ) dan Allah mencintainya, Allah jaga dia dari bahayanya fitnah harta dan kemewahan dunia sebagaimana kalian menjaga makanan dan minuman orang yang sakit agar gak asal makan yang enyebabkan sakitnya semakin parah


- Orang yang faqir ( yang beriman dan bersabar, serta prawiro) lebih bernilai bagi Allah

عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ السَّاعِدِىِّ قَالَ مَرَّ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- رَجُلٌ فَقَالَ النَّبِىُّ ﷺ « مَا تَقُولُونَ فِى هَذَا الرَّجُلِ قَالُوا رَأْيَكَ فِى. هَذَا نَقُولُ هَذَا مِنْ أَشْرَافِ النَّاسِ هَذَا حَرِىٌّ إِنْ خَطَبَ أَنْ يُخَطَّبَ وَإِنْ شَفَعَ أَنْ يُشَفَّعَ وَإِنْ قَالَ أَنْ يُسْمَعَ لِقَوْلِهِ. فَسَكَتَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- وَمَرَّ رَجُلٌ آخَرُ فَقَالَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- « مَا تَقُولُونَ فِى هَذَا ». قَالُوا نَقُولُ وَاللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَذَا مِنْ فُقَرَاءِ الْمُسْلِمِينَ هَذَا حَرِىٌّ إِنْ خَطَبَ لَمْ يُنْكَحْ وَإِنْ شَفَعَ لاَ يُشَفَّعْ وَإِنْ قَالَ لاَ يُسْمَعْ لِقَوْلِهِ فَقَالَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- « لَهَذَا خَيْرٌ مِنْ مِلْءِ الأَرْضِ مِثْلَ هَذَا ». رواه ابن ماجة


Arti : Dari sahl bin sa’d assa’idi dia berkata :lewat seorang lelaki atas Rasulullah . lalu Nabi bersabda: bagaimana menurut kalian laki – laki yang lewat barusan? Mereka sahabat menjawab : pendapat kami pasti sama denga pendapat engkau Nabi, yaitu lelaki yang barusan lewat adalah manusia yang mulia, pasti bila melamar diterima, bila menolong , orang lain dengan senang hati menerima pertolongannya ( karena mulia dan kaya ) dan ucpannya pasti didengar orang. Lalu Nabi diam. Kemudian lewat seorang lelaki lain , Nabi bersabda : bagaimana lelaki ini menuerut kalian ? mereka sahabat menjawab : menurut kami orang ini termasuk oarang faqir dikalangan muslimin, yang mana bila melamar pasti tidak diterima, jika menolong tak ada yang mengharap ditolong olehnya,dan ucapannya tak didengar orang. Lalu Nabi bersabda : niscaya satu orang islam yang faqir tadi ini lebih baik daripada sepenuh bumi orang yang melia tadi


- Do’a orang faqir yang ikhlas adalah penyebab tertolongnya ummat

إِنَّمَا يَنْصُرُ اللَّهُ هَذِهِ الْأُمَّةَ بِضَعِيفِهَا بِدَعْوَتِهِمْ وَصَلَاتِهِمْ وَإِخْلَاصِهِمْ . رواه النسائي


Arti : sesungguhnya Allah menolong umat ini sebab orang yang lemah di umat ini, yaitu sebab do’a, sholat, dan keikhlasan mereka orang faqir ( biasa orang faqir lebih memungkinkan untuk khusyuk dan lebih konsentrasi dalam memohon kepada Allah karena memang benar- benar butuh )


- Shodaqoh orang faqir merupakan shodaqoh paling afdhol

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّهُ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ الصَّدَقَةِ أَفْضَلُ قَالَ « جَهْدُ الْمُقِلِّ وَابْدَأْ بِمَنْ تَعُولُ ». رواه أبو داود


Arti : Dari abi huroiroh, dia bertanya : manakah shodaqoh paling afdhol? Nabi jawab: mempersugguhnya orang yang sedikit hartanya. Dan dahulukanlah orang yang wajib kau ramut


- Allah menjamin surga bagi orang faqir yang berusaha terjaga dari meminta – minta

عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ وَكَانَ ثَوْبَانُ مَوْلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ تَكَفَّلَ لِى أَنْ لاَ يَسْأَلَ النَّاسَ شَيْئًا وَأَتَكَفَّلَ لَهُ بِالْجَنَّةِ ». فَقَالَ ثَوْبَانُ أَنَا. فَكَانَ لاَ يَسْأَلُ أَحَدًا شَيْئًا. رواه أبو داود


Arti : Dari Tsauban bekas budak Rasulullah diaberkata bahwa pernha nabi melempar penawaran: siapakah yang mau memberi jaminan janji kepada saya untuk sanggup tidak meminta – minta pada manusia lain ? maka akupun menjamin dia akan masuk surga. Tsauban pun mengajukan diri bahwa dia siap untuk tak meminta – minta, asala nabi menjamin surganya. Dan sejak saat itu tsauban tak pernah meminta – minta pada siapapun

- Masuk surga lebih cepat dibanding orang – orang kaya

يَدْخُلُ فُقَرَاءُ الْمُسْلِمِينَ الْجَنَّةَ قَبْلَ أَغْنِيَائِهِمْ بِنِصْفِ يَوْمٍ وَهُوَ خَمْسُمِائَةِ عَامٍ ». رواه الترمذي


Orang faqirnya umat islam akan masuk surga setengah hari / 500 tahun lebih cepat dibandingkan orang yang kaya



Namun, kita tetap berusaha untuk keluar dari kondisi faqir ini sebagai ikhtiyar . Yang paling penting, upaya lepas dari kefaqiran haruslah diserahkan kepada Allah sang maha pembuat skenario kehidupan makhluq:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ أَصَابَتْهُ فَاقَةٌ فَأَنْزَلَهَا بِالنَّاسِ لَمْ تُسَدَّ فَاقَتُهُ وَمَنْ أَنْزَلَهَا بِاللَّهِ أَوْشَكَ اللَّهُ لَهُ بِالْغِنَى إِمَّا بِمَوْتٍ عَاجِلٍ أَوْ غِنًى عَاجِلٍ ». رواه أبو داود


Rasulullah bersabda : barang siapa tertimpa kemelaratan lalu menempatkan pada manusia, maka kemelaratannya tak akan tertutupi. Dan barang siapa yang emenempatkan kemelaratan pada Allah, maka hampir – hampir saja memberi kecukupan, bisa jadi kematian yang segera, atau segara diberi kecukupan sehingga terbebas dari kemelaratan


Prakteknya termasuk dengan memanjatkan do’a, antara lain:

عَنْ رَسُولِ اللَّهِ ﷺ أَنَّهُ كَانَ يَقُولُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ فَقَالَ رَجُلٌ وَيَعْدِلَانِ ؟ قَالَ نَعَمْ . رواه النسائي


Dari Rasulullah beliau berdoa : “ Ya allah aku berlindung padamu dari kufur dan faqir. Kemudian ada seorang lelaki berkata :apakah setara antara kufur dan faqir ? Nabi menjawab : “Ya” . Karena kefaqiran yang tidak diimbangi keimanan dan ketenangan yang Allah turunkan akan membuat seseorang menerjang aturan halal – harom, tak peduli surga neraka, karena sudah buta akan kebenaran sehingga berusaha mencari pembenaran, bukannya mencari kebenaran.

 
 
 

Comments


FORUM    KOMUNIKASI    POLISI     MASYARAKAT
DA'I    KAMTIBMAS    INDONESIA
fkpm

© 2018 by sarji/eddy/nunu/ create dai kamtibmas - forum komunikasi polisi masyarakat

bottom of page